Kamis, 27 Maret 2014

Plasmodium vivax penyebab Malaria tertiana benigna ( TUGAS II )

 




Malaria tertiana disebabkan oleh parasit Plasmodium vivax yang ditularkan oleh penyakit Anopheles. Spesies Plasmodium vivax ini menyebabkan penyakit “Malaria tertiana benigna” atau disebut malaria tertiana. Nama tertiana adalah berdasarkan fakta bahwa timbulnya gejala demam terjadi setiap 48 jam. Nama tersebut diperoleh dari istilah Roma, yaitu hari kejadian pada hari pertama , sedangkan 48 jam kemudian adalah hari ke 3.


Penyakit malaria tertiana banyak terjadi di daerah tropik dan sub tropik. Hampir 43% kejadian penyakit malaria disebabkan oleh Plasmodium vivax. Proses schizogony exoerytrocytic dapat terus terjadi sampai 8 tahun, disertai dengan periode relaps, disebabkan oleh terjadinya invasi baru terhadap erythrocyt. Kejadian relaps terciri dengan pasien yang terlihat normal (sehat) selama periode laten. Terjadinya relaps juga erat hubungannya dengan reaksi imunitas dari individu.

Plasmodium vivax hanya menyerang erytrocyt muda (reticulocyt), dan tidak dapat menyerang/tidak mampu menyerang erytrocyt yang masak. Segera setelah invasi kedalam erytrocyt langsung membentuk cincin., cytoplasma menjadi aktif seperti ameba membentuk pseudopodia bergerak ke segala arah sehingga disebut “vivax”.

Malaria Tertiana yang disebabkan oleh parasit Plasmodium vivax memunculkan gejala malaria seperti demam setiap tiga hari sekali. Malaria tertiana termasuk jenis penyakit malaria yang tidak berbahaya, tetapi jika tidak dirawat dapat juga merengut nyawa.

Sumber : 

http://nova-novriyanti.blogspot.com/2013/09/jenis-jenis-malaria.html






PLASMODIUM VIVAX





      Penyakit : “Malaria tertiana benigna” .

      Setelah invasi kedalam erytrocyt langsung membentuk cincin. Cytoplasma menjadi aktif seperti amoeba membentuk pseudopodia bergerak ke segala arah sehingga disebut “vivax”.

      Pada saat trophozoit berkembang erytrocyt membesar, pigmennya berkurang dan berkembang menjadi peculiar stipling disebut “Schuffners dot”.



Klasifikasi :

      Kerajaan       : Protista

      Filum              : Apicomplexa

      Kelas              : Aconoidasida

      Ordo              : Haemosporida

      Famili             : Plasmodiidae

      Genus            : Plasmodium

      Spesies          : Plasmodium vivax





Morfologi Umum :

      Eritrosit yang terinfeksi oleh parasit ini mengalami pembesaran dan pucat karena kekurangan hemoglobin.

       Tropozoit muda tampak sebagai cincin dengan inti pada satu sisi.

      Tropozoit tua tampak sebagai cincin amuboid akibat penebalan sitoplasma yang tidak merata.

      Dalam waktu 36 jam parasit akan mengisi lebih dari setengah sel eritrosit yang membesar.

      Proses selanjutnya inti sel parasit akan mengalami pembelahan dan menjadi bentuk schizont yang berisi merozoit berjumlah antara 16 – 18 buah.

      Gametosit mengisi hampir seluruh eritrosit. Mikrogametosit berinti besar dalam pewarnaan Giemsa akan berwarna merah muda sedangkan sitoplasma berwarna biru. Makrogametosit berinti padat berwarna merah letaknya biasanya di pinggir.

      Terdapat bintik-bintik merah yang disebut titik Schuffner pada eritrosit yang terinfeksi parasit ini.









Morfologi Plasmodium vivax dalam Sediaan Darah Tipis


1. Bentuk Cincin
      Ukuran 1/3 dari erytrosit
      Bentuk cincin tebal
      Kromatin massa padat berbatas jelas
      Bentuk accole kadang-kadang
      Pigmen tidak ada

2. Bentuk Tropozoit
      Ukuran besar
      Bentuk sangat ireguler, vakuola nyata
      Kromatin titik-titik atau benang-benang
      Pigmen halus warna kuning coklat
      Penyebaran partikel halus
      Penyebaran tersebar

3. Skizon Imatur
      Ukuran hampir mengisi seluruh erytrosit
      Bentuk sedikit amuboid
      Kromatin banyak berupa masa ireguler
      Pigmen tersebar

4. Skizon Matur
      Mengisi erytrosit
      Bentuk bersegmen
      Merozoit 14-24
      Rata 16
      Ukuran sedang
      Pigmen berkumpul di tengah (kuning coklat).

5. Bentuk Mikrogametosit
      Waktu timbul 3-5 hari
      Jumlah dalam darah banyak, ukuran mengisi erytrosit yang membesar
      Bentuk bulat atau oval dan padat
      Sitoplasma biru pucat
      Kromatin fibril-fibril dengan gelendong dengan daerah sekitar yang tidak berwarna
      Pigmen tersebar

6. Bentuk makrogametosit
      Waktu timbul 3-5 hari
      Jumlah dalam darah banyak
      Ukuran mengisi erytrosit yang membesar
      Bentuk bulat/ oval dan padat
      Sitoplasma biru tua
      Kromatin merupakan masa padat di perifer
      Pigmen small masses, round perifery



Perkembangbiakan

      Plasmodium mengalami 2 siklus, yaitu :

      1. Siklus aseksual (schizogoni) di dalam tubuh vertebrata (termasuk manusia)

2. Siklus seksual (sporogoni) di dalam tubuh nyamuk.



Diagnosa Laboratorium

      Pemeriksaan lab secara mikroskopis :

a.     Sediaan darah tebal ( SDTB )

Sediaan darah tipis ( SDTP )



Spesies plasmodium ini menyebabkan penyakit “Malaria tertiana benigna” atau disebut malaria tertiana. Nama tertiana adalah berdasarkan fakta bahwa timbulnya gejala demam terjadi setiap 48 jam. Nama tersebut diperoleh dari istilah Roma, yaitu hari kejadian pada hari pertama , sedangkan 48 jam kemudian adalah hari ke 3. Penyakit banyak terjadi di daerah tropik dan sub tropik, kejadian penyakit malaria 43% disebabkan oleh P. vivax.. Proses schizogony exoerytrocytic dapat terus terjadi sampai 8 tahun, disertai dengan periode relaps, disebabkan oleh terjadinya invasi baru terhadap erythrocyt. Kejadian relaps terciri dengan pasien yang terlihat normal (sehat) selama periode laten. Terjadinya relaps juga erat hubungannya dengan reaksi imunitas dari individu.

            Plasmodium vivax hanya menyerang erytrocyt muda (reticulocyt), dan tidak dapat menyerang/tidak mampu menyerang erytrocyt yang masak. Segera setelah invasi kedalam erytrocyt langsung membentuk cincin., cytoplasma menjadi aktif seperti ameba membentuk pseudopodia bergerak ke segala arah sehingga disebut “vivax”. Infeksi terhadap erytrocyt lebih dari satu trophozoit dapat terjadi tetapi jarang. Pada saat trophozoit berkembang erytrocyt membesar, pigmennya berkurang  dan berkembang menjadi peculiar stipling disebut “Schuffners dot”. Dot (titik) tersebut akan terlihat bila diwarnai dan akan terlihat parasit di dalamnya. Cincin menempati 1/3-1/2 dari erytrocyt dan trophozoit menempati 2/3 dari sel darah merah tersebut selama 24 jam. Granula hemozoin  mulai terakumulasi sesuai dengan pembelahan nucleus dan terulang lagi sampai 4 kali, terdapat 16 nuclei pada schizont yang masak. Bila terjadi imunitas atau diobati chemotherapi hanya terjadi sedikit nyclei yang dapat diproduksi. Proses schizogony dimulai dan granula pigmen terakumulasi dalam parasit. Merozoit yang bulat dengan diameter 1,5 um langsung menyerang erytrocyt lainnya. Schizogony dalam erytrocyt memakan waktu 48 jam.

            Beberpa merozoit berkembang menjadi gametocyt, dan gametocyt yang masak mengisi sebagian besar erytrocyt yang membesar (10um). Sedangkan mikrogametocyt terlihat lebih kecil dan biasanya hanya terlihat sedikit dalam erytrocyt. Gametocyt memerlukan 4 hari untuk masak. Perbandingan antara macro:microgametocyt adalah 2:1, dan salah satu sel darah kadang diisi keduanya (macro+micro) dan schizont.

            Dalam nyamuk terjadi proses pembentukan zygot, ookinete dan oocyt dengan ukuran 50 um dan memproduksi 10.000 sporozoit. Terlalu banyak oocyst dapat membunuh nyamuk itu sendiri sebelum oocyt berkembang menjadi sporozoit.

0 komentar:

Posting Komentar